BENDO, Dalam rangka
penanggulangan dan pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri di wilayah
kecamatan bendo, maka puskesmas bendo dan didampingi anggota koramil 0804/13
bendo melaksanakan kegiatan Imunisasi Difteri pada anak usia 1 tahun sampai
dengan 19 tahun yang akan dilaksanakan 3 kali ( 3 putaran). Untuk putaran
pertama pada bulan Pebruari dan maret, untuk putaran kedua bulan juli sedangkan
putaran ketiga akan dilaksanakan pada bulan Nopember 2018. Karena sekarang
sudah memasuki putaran pertama maka hari ini sesuai
jadwal dilaksanakan Ori
Difteri di desa tegalarum dengan sasaran Posyandu, Sekolah TK dan SD/ MI yang
ada diwilayah desa tegalarum. (Kamis, 15/02/18)
Kegiatan Ori Difteri ini dihadiri
Kepala UPTD Puskesmas bendo dr. Hari Widodo, Bidan desa tegalarum Khoiriyah dan
10 petugas dari puskesmas, Bati komsos koramil 0804/13 Bendo Serma
Budianto, Babinsa tegalarum serda giyoto
dan 1 orang anggota, Kader posyandu 9 orang dibagi 3 pos, Peserta imunisasi
dari posyandu 1/TK ada 49 anak, posyandu 2/TK ada 50 anak, posyandu 3 ada 29
anak, SD/ MI berjumlah 139 anak. Jadi keseluruhan anak-anak yang mendapat
Imunisasi di desa tegalarum berjumlah 267 anak.
Sambil menunggu antrian untuk
diberikan Imunisasi kepada para putra-putrinya, Bati komsos serma budianto
memberikan penjelesan singkat kepada orang tuanya bahwa Difteri merupakan
penyakit pada selaput lendir pada hidung serta tenggorokan yang disebabkan oleh
bakteri. Penyakit ini dapat menimbulkan lapisan tebal berwarna abu-abu pada
tenggorokan sehingga dapat membuat anak sulit makan dan bernapas. Bila infeksi
tidak diobati, toksin yang dihasilkan oleh bakteri bisa menyebabkan lumpuh dan
gagal jantung jika dibiarkan, itulah pentingnya diberikan Imunisasi sekarang
ini.
dr. Hari Widodo Kepala UPTD
Puskesmas Bendo menyarankan bagi para orangtua, apabila lupa atau masih kurang
dalam memberikan imunisasi DPT kepada putra putrinya, maka diharapkan untuk
segera mendatangi puskesmas untuk melengkapi. Beliau menambahkan pula jika
dalam suatu daerah sudah berstatus kawasan KLB (Kejadian Luar Biasa) salah
satunya kasus difteri ini sudah bisa disebut KLB maka semua anak yang berumur 1
sampai 19 tahun harus ditambah tiga kali imunisasi difteri lagi, dengan
interval 0-1-6 bulan yaitu sekarang ini terus satu bulan lagi dan berikutnya
enam bulan lagi.
"Murid kelas 5 dan 6 ada
beberapa anak yang ketakutan dan mereka melihat petugas imunisasi datang,
mereka langsung lari keluar sekolahan, untung ada bapak-bapak TNI yang hadir
sehingga bisa menenangkan anak-anak yang masih takut disuntik tersebut.
Sehingga semua anak yang masuk sekolah hari ini mendapatkan Imunisasi
semuanya" tutur Kasmadi, SPd. MPd. Selaku Kepala Sekolah SDN Tegalarum.
(R13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar